Pengikut

Selasa, 05 Juli 2011

Analisis Puisi ”Perempuan-Perempuan Perkasa”


.....


PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA
(karya Hartoyo Andangdjaja)

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, dari manakah mereka
ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, kemanakah mereka
di atas roda-roda baja mereka berkendara
mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta, siapakah mereka
mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
mereka : cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa





Analisis Puisi Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja

a. Tema puisi Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja

Tema dari puisi Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja di atas adalah ”kisah perjuangan”. Tokoh utama dari puisi di atas adalah para ibu-ibu desa yang bekerja mulai dari dini hari. Mereka terus bekerja walau penat dan letih menghampiri. Mereka berangkat ke stasiun dengan berjalan kaki walau dalam keadaan gelap gulita. Mereka berlomba dengan waktu.


b. Pelambangan / simbol Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja

Pelambangan terdiri dari 4 lambang, yaitu lambang benda, lambang warna, lambang bunyi dan lambang suasana. Tetapi pada puisi ini hanya terdapat 2 pelambangan saja, yaitu ;

1) simbol benda Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
(a) /sebelum peluit kereta api terjaga/ ; hari masih pagi atau dini hari
(b) /di atas roda-roda baja mereka berkendara/ ; para ibu-ibu berkendara kereta
api untuk menuju pasar
(c) /berhati baja/ ; memiliki tekad kuat dan berpendirian teguh
(d) /akar-akar yang melata/ ; rel-rel kereta api yang ada disepanjang bukit

2) simbol suasana Perempuan-Perempuan Perkasa

(a) Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta ; menggambarkan para
ibu-ibu yang menggendong bakul di pagi hari untuk dibawa ke pasar
(b) Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa ; menegaskan kereta
api yang berjalan di atas rel menuju ke stasiun
(c) Sebelum hari bermula dalam pesta kerja ; menggambarkan ibu-ibu yang bekerja
dimulai pada pagi hari
(d) Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota ; memberikan suasana
ibu-ibu yang bangun cepat dan berangkat pagi-pagi sekali
(e) Merebut hidup di pasar-pasar kota ; menegaskan perjuangan para ibu-ibu
bekerja keras di pasar yang penuh persaingan dengan pedagang lain
(f) Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota ; menggambarkan
jalur rel kereta yang dilewati kereta para ibu-ibu.
(g) Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa ; memperkuat
suasana bahwa para ibu bekerja untuk kelurga mereka yang hidup di desa

c. Gaya bahasa / majas Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
Adapun gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini diantaranya :

1)Personifikasi
(a) Sebelum peluit kereta api terjaga
(b) Mereka berlomba dengan surya
(c) Akar-akar yang melata

2) Metafora
(a) roda-roda baja


3) Hiperbola
(a) Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
(b) Mereka ialah ibu-ibu berhati baja
(c) Merebut hidup di pasar-pasar kota
(d) Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota

d. Rima Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
1) Pengulangan frasa pada baris atau antar baris :
(a) Perempuan-perempuan
(b) bukit-bukit
(c) roda-roda
(d) pasar-pasar
(e) ibu-ibu
(f) akar-akar

2) Perpaduan bunyi konsonan /k/, /b/, /d/ dengan vokal /a/, /e/, /i/ ; Ke stasiun
kereta mereka datang dari bukit-bukit desa

3) Perpaduan bunyi konsonan / d/, /j/ dengan vokal /a/, / o/ Di atas roda-roda
baja mereka berkendara

e. Ritma Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
1) Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
2) Sebelum hari bermula dalam pesta kerja
3) Di atas roda-roda baja mereka berkendara
4) Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota
5) Mereka ialah ibu-ibu berhati baja
6) Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

f. Kata konkret Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
1) Sebelum peluit kereta api terjaga ; memperkonkret bahwa stasiun yang belum ada
aktivitas apa-apa
2) Sebelum hari bermula dalam pesta kerja ; memperkonkret bahwa belum ada
kesibukan apa-apa dalam pasar
3) Di atas roda-roda baja mereka berkendara ; memperkonkret bahwa para ibu
perkasa berangkat kepasar dengan kereta
4) Mereka ialah ibu-ibu berhati baja ; memperkonkret bahwa para ibu-ibu memiliki
tekat kuat dan berpendirian teguh
5) akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota ; memperkonkret
bahwa ibu-ibu itu pergi ke kota untuk bekerja memiliki semangat bekerja yang
besar

g. Pencitraan Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja




1) Imaji Visual Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
a) Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
b) Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
c) Di atas roda-roda baja mereka berkendara
d) Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta

2) Imaji Auditif Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja: sebelum peluit kereta api terjaga
3) Imaji taktil Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
a) sebelum hari bermula dalam pesta kerja
b) Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota
c) merebut hidup di pasar-pasar kota
d) Mereka ialah ibu-ibu berhati baja,
e) Mereka : cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa
f) perempuan-perempuan perkasa

h. Letak keindahan puisi Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangdjaja
1) Puisi merupakan salah satu karya terbaik dari Hartoyo Andangdjaja
2) Pilihan kata yang dipakai sederhana dan menggunakan kata-kata kiasan yang
mudah dipahami
3) Kata-kata yang digunakan mempertajam imajinasi
4) Kisah yang terkandung di dalamnya dapat mengajarkan kepada kita seberapa besar
perjuangan ibu-ibu kita dalam hidup kita
5) Dalam pembacaan puisi ini dapat digunakan penekanan yang tegas
6) Simbol, gaya, rima, ritme yang digunakan sangat sederhana tapi menyatu satu
sama lainnya sehingga menghasilkan puisi yang indah

2 komentar: